Senin, 14 Desember 2015

Teks Laporan Hasil Observasi



A.      Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan (report) adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi atau pengamatan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkah laku, keadaan, kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti.
Aspek-aspek yang perlu diperhatiakn saat melakukan kegiatan observasi, sebagai berikut.
1.        Menguasai topik permasalahan yang akan diobservasi.
2.        Memahami secara jelas tujuan observasi.
3.        Membatasi permasalahan observasi secara tegas.
4.        Mencatat setiap permasalahan dengan runtut, terperinci, dan terarah.
Langkah-langkah dalam melakukan kegiatan obsrvasi sebagai berikut.
1.        Menentukan tempat observasi dilakukan
2.        Menentukan objek yang akan diobservasi.
3.        Mengetahui dengan jelas dan pasti data yang diperlukan pada saat observasi.
4.        Menentukan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data agar observasi berjalan tertib.
5.        Menentukan cara mencatat hasil observasi.
Teks laporan ini menyampaikan informasi apa adanya sebagai hasil pengamatan yang sistematik berdasarkan fakta. Teks laporan hasil observasi disebut juga teks klasifikasi.

B.       Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi
Ciri-ciri teks laporan hasil observasi sebagai berikut.
1.        Harus mengandung fakta.
2.        Bersifat objektif.
3.        Harus ditulis sempurna dan lengkap.
4.        Tidak memasukkan hal-hal menyimpang, mengandung prasangka, atau pemihakan.
5.        Disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya berbobot, maupun susunan logis.
Pada umumnya teks laoran hasil observasi hampir sama dengan teks deskripsi, perbedaannya teks laporan hasil observasi menggambarka sesuatu secara umum ( bersifat global dan universal), sedangkan teks deskripsi menggambarkan secara khusus ( bersifat unik dan individual ).

C.      Struktus Teks Laporan Hasil Observasi
Struktus teks laporan hasil observasi sebagai berikut.
1.        Pernyataan umum atau klasifikasi (pembukaan atau pengantar tentang hal yang dilaporkan)
2.        Anggota atau aspek yang dilaporkan 1
3.        Anggota atau aspek yang dilaporkan 2

D.   Prosedur Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi
Berikut langkah-langkah yang perlu di perhatikan saat menysun teks laporan hasil observasi.
1.        Menentukan topik masalah yang akan diamati atau diteliti.
Sebelum menyusun teks laporan hasil observasi, sebaiknya menentukan tema yang akan diamati untuk dijadikan laoporan. Misalnya masalah sosial, ekonomi, atau lingkungan.
2.        Merencanakan cara menyelesaikan masalah.
Cara menyelesaikan masalah harus dipikirkan terlebih dahulu. Apakah masalah tersebut dapat diselesaikan hanya dengan mengamati?
3.        Melakukan pengamatan sesuai masalah yang ditentukan.
Informasi yang didapat dicatat selengkap-lengkapnya berdasarkan peristiwa yang terjadi atau objek yang di amati.
4.        Meneliti ulang hasil pengamatan.
Setelah pengamatan selesai dilakukan, sebaiknya diteliti kembali agar sesuai dengan maslah yang ditentukan.
5.        Membuat kerangka laporan hasil observasi.
Informasi-informasi yang telah dicatat, lalu dituangkan dalam kerangka karangan.
6.        Menyusun laporan hasil observasi.
Kerangka laporan yang telah dinuat, lalu dikembangkan menjadi sebuah laporan hasil observasi.
7.        Membenahi laporan.
Laporan hasil observasi yang telah disusn sebaiknya dibaca dan diteliti kembali.
E.       Mengabstraksi Dan Mengonversi Laporan Hasil Observasi
Mengabstraksi merupakan kegiatan menyusun tulisan secara singkat, jelas, dan akurat berdsarkan inti sari bacaan atu teks. Sedangkan mengonversi adalah perubahan dari satu bentuk ke bentu yang lain. Misalnya mengonversi teks laporan menjadi puisi, pantu, teks prosedur kompleks, teks eksposisi, teks narasi, atau bentuk diagram.

SEKOLAH SEHAT
Sekolah sebagai tempat belajar tidak saja perlu memiliki lingkungan bersih dan sehat. Tapi juga diharapkan mampu membentuk siswa yang memiliki derajat kesehatan yang lebih baik.“lingkungan sekolah sehat tentu akan mendukung mencapai tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakanlah sistem sekolah sehat.
Sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil membantu siswa untuk berprestasi secara maksimal dengan mengedepankan aspek kesehatan.
Salah satu contoh sekolah sehat yang ada di wilayah banjarbaru adalah SMAN 2 Banjarbaru. SMAN 2 Banjarbaru memiliki UKS yang aktif dalam melayani kebutuhan kesehatan siswa siswinya, kantin yang dilengkapi dengan wastafel serta makanan yang terjamin kesehatannya, lingkungan sekolah yang asri membuat siswa siswinya merasa nyaman, dinding-dinding sekolahnya dilengakapi dengan poster-poster tentang kesehatan, adanya kegiatan-kegiatan religi seperti mengaji sebelum memulai pembelajaran.
Saat ini juga SMAN 2 Banjarbaru diberi predikat sebagai sekolah adiwiyata dan menuju adiwiyata mandiri, SMAN 2 Banjarbaru saat ini akan memulai program “bank sampah” dimana siswa dan siswinya diajarkan agar mengolah sampah dengan baik.
Sekarang banyak memang sekolah yang mengaku sekolah sehat, namun sekolah tersebut belum memenuhi kriteria sekolah sehat. Berikut cara yang dapat dilakukan siswa agar membentuk sekolah yang sehat, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Membuang sampah pada temapatnya, Mengikuti kegiatan olahraga disekolah, Menjaga kebersihan toilet, Menjaga kebersihan sekolah.

Sekolah Sehat
Aku duduk dibawah lindungan pohon
Menatap sekolahku nan indah
Sekolahku yang hijau, bersih, dan sehat
Udaranya yang sejuk membuatku nyaman diolahnya
            Sekolahku amat peduli akan lingkungan
            Sampah yang tak berarti dapat berguna
            Sekolahku, sekolah yang sehat
            Prestasimu akan selalu kami pertahankan


Tidak ada komentar: